KESEHATAN PENYAKIT DIABETES
Definisi
Apa itu diabetes melitus tipe 2?
Diabetes melitus adalah kondisi di mana terdapat
tingkat kadar gula (glukosa) yang tinggi dalam darah. Ini juga sering disebut
sebagai penyakit kencing manis.
Terdapat 3 jenis diabetes: diabetes tipe 1,diabetes
tipe 2, dan diabetes gestasional. Diabetes
tipe 2 adalah kondisi penyakit yang berlangsung lama (kronis). Dalam diabetes
tipe 2, tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik, hormon khusus yang
diproduksi oleh sel beta dalam pankreas.
Insulin sangat penting karena mengontrol jumlah gula
(glukosa) yang didapat
sel-sel tubuh dari darah. Orang-orang yang menderita diabetes memiliki kadar gula yang banyak dalam darah, tetapi tidak cukup untuk sel tubuh. Kondisi ini menyebabkan komplikasi berat pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, sistem saraf, gusi dan gigi.
sel-sel tubuh dari darah. Orang-orang yang menderita diabetes memiliki kadar gula yang banyak dalam darah, tetapi tidak cukup untuk sel tubuh. Kondisi ini menyebabkan komplikasi berat pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, sistem saraf, gusi dan gigi.
Seberapa umumkah diabetes melitus
tipe 2?
Diabetes tipe 2 adalah jenis yang paling umum dari
diabetes. Sebanyak 95% kasus diabetes adalah diabetes melitus tipe 2. Secara
umum, diabetes dapat menyerang pada semua orang di segala umur, termasuk
anak-anak. Namun, diabetes tipe 2 biasanya terjadi pada umur dewasa dan lanjut
usia. Selain itu, orang-orang yang obesitas dan jarang bergerak memiliki risiko
lebih tinggi menderita diabetes tipe 2.
Tanda-tanda & gejala
Apa saja ciri-ciri dan gejala
diabetes melitus tipe 2?
Apa saja
tanda-tanda dan gejala dari diabetes tipe 2?
Diabetes tipe 2 adalah kondisi yang memiliki gejala cukup signifikan.
Mereka yang memiliki diabetes melitus tipe 2 sering tidak mengalami gejala
apapun pada masa awal. Mereka bahkan dapat tidak menyadari gejalanya selama
beberapa tahun.
- Rasa
lapar meningkat
- Rasa
haus meningkat
- Buang
air kecil yang sering, khususnya malam hari
- Luka
yang lambat pulih atau sering infeksi
- Pandangan
buram
- Lelah
- Rasa
sakit atau mati rasa pada kaki dan tangan
- Kesemutan
- Gatal
- Gatal
pada kemaluan (wanita)
- Disfungsi
ereksi (pria)
Terdapat beberapa kemungkinan tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan
di atas. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang suatu gejala,
silakan hubungi dokter Anda.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala dari yang disebutkan di atas
atau memiliki pertanyaan, silakan hubungi dokter Anda. Tubuh setiap orang
bereaksi berbeda-beda. Berdiskusilah dengan dokter Anda untuk menentukan yang
terbaik bagi keadaan Anda.
Penyebab
Apa penyebab diabetes melitus tipe
2?
Diabetes tipe 2 adalah kondisi yang bisa disebabkan karena beberapa hal
tertentu. Ketika Anda memiliki diabetes tipe 2, lemak Anda, hati, dan sel-sel
otot tidak merespon insulin dengan benar. Hal ini disebut resistensi insulin (kekebalan
terhadap insulin). Hasilnya, sel tidak bisa menerima gula darah untuk kemudian
diolah menjadi energi.
Saat gula tidak dapat memasuki sel-sel, kadar gula dalam darah meningkat
tinggi. Hal ini disebut hiperglikemia.
Penyebab pertahanan insulin termasuk:
·
Kelebihan
berat badan atau obesitas: Peningkatan lemak membuat tubuh mengalami resistensi
insulin sehingga kesulitan menggunakan insulin dengan benar.
·
Keturunan
atau bila keluarga memiliki riwayat medis diabetes juga dapat memengaruhi.
Faktor genetik juga merupakan faktor-faktor yang menyebabkan diabetes tipe 2.
Faktor-faktor risiko
Siapa yang berisiko terkena diabetes
melitus tipe 2?
Diabetes tipe 2 adalah kondisi yang sepenuhnya belum dipahami para ahli.
Pasalnya, sebagian orang mengalami peningkatan risiko diabetes tipe 2 dan
sebagian lagi tidak. Bagaimanapun, ada beberapa hal yang jelas meningkatkan
faktor risiko diabetes tipe 2, seperti:
- Berat
badan. Memiliki kelebihan berat
badan merupakan faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2. Semakin tebal
jaringan lemak, sel-sel semakin kebal terhadapinsulin. Tetapi tidak hanya
orang yang kelebihan berat badan saja yang memiliki risiko diabetes tipe
2.
- Distribusi
lemak. Jika tubuh Anda menyimpan
lemak pada bagian perut, risiko Anda lebih besar mengalami diabetes tipe 2
dibanding jika tubuh Anda menyimpan lemak di
bagian lain, seperti pinggul dan paha.
- Gaya
hidup tidak aktif.
Semakin Anda pasif, semakin besar risiko Anda mengalami diabetes tipe 2.
Aktivitas fisik membantu Anda mengontrol berat badan, menggunakan glukosa
sebagai energi, dan membuat sel-sel Anda semakin sensitif terhadap
insulin.
- Riwayat
medis keluarga.
Risiko mengalami diabetes tipe 2 semakin besar jika orangtua atau saudara
kandung Anda memiliki diabetes tipe 2.
- Ras. Walaupun masih belum jelas mengapa, kebanyakan
orang dari suatu ras – termasuk ras hitam, hispanik, Indian Amerika dan
Asia-Amerika – lebih cenderung memiliki risiko terhadap diabetes tipe 2
dibanding ras kulit putih.
- Umur. Risiko dari diabetes tipe 2 meningkat seiring
Anda bertambah umur, khususnya setelah umur 45 tahun. Hal ini mungkin
karena orang-orang di usia ini cenderung kurang bergerak, kehilangan massa
otot, dan menambah berat badan seiring bertambahnya umur. Selain itu,
proses penuaan juga mengakibatkan penurunan fungsi sel beta pankreas
sebagai penghasil insulin. Namun, diabetes tipe 2 juga meningkat secara
dramatis pada remaja, dan masa awal dewasa.
- Prediabetes. Prediabetes adalah
kondisi di mana kadar gula darah Anda lebih tinggi dari kadar normal, tapi
tidak cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes. Jika tidak
diatasi, prediabetes dapat berlanjut menjadi diabetes tipe 2.
- Diabetes
kehamilan. Jika
Anda mengalami diabetes saat hamil, risiko Anda mengalami diabetes tipe 2
meningkat. Jika Anda melahirkan bayi yang beratnya lebih dari 4 kilogram,
bayi Anda juga berisiko mengalami diabetes tipe 2 di masa dewasanya.
- Sindrom Ovarium Polikistik. Untuk wanita yang mengalami sindrom ini – yang merupakan
ketidakteraturan periode menstruasi, pertumbuhan rambut yang berlebihan,
dan obesitas – risiko diabetes akan meningkat.
Obat & Pengobatan
Apa saja obat diabetes melitus tipe
2 yang sering digunakan?
Diabetes tipe 2 adalah kondisi yang tidak bisa disembuhkan, namun bisa
dikontrol. Sekali Anda didiagnosis, Anda bisa mempelajari apa saja yang harus
Anda lakukan agar tetap sehat. Hanya membutuhkan beberapa perubahan dan
komitmen untuk menjalani gaya hidup yang lebih sehat. Berikut beberapa hal yang
bisa Anda lakukan untuk merawat kondisi diabetes yang Anda miliki:
1. Diet Sehat
Meskipun penderita diabetes memiliki glukosa darah yang tinggi, bukan
berarti dengan berpuasa (dengan tujuan mengurangi asupan glukosa) akan
menyelesaikan masalah. Jika Anda terdiagnosis mengalami diabetes, Anda perlu
menjalani dietsehat yang akan membantu mengontrol tingkat glukosa Anda. Ahli
diet dapat membantu Anda dalam menyusun diet. Bila Anda ingin menjalani puasa,
Anda harus mengonsultasikan hal ini terlebih dahulu dengan Dokter.
2. Olahraga
Anda sebaiknya melakukan olahraga secara teratur (3-4 kali seminggu selama
kurang lebih 30 menit) dan hidup dengan aktif karena dengan bergerak dapat
mengontrol tingkat gula darah. Dengan tambahan, Anda juga harus menjaga kaki
terutama bila terasa baal, kesemutan, mati rasa, serta terdapat luka, dan
periksa mata Anda secara teratur untuk mencegah komplikasi di masa mendatang.
3. Obat Pengontrol Gula Darah dan Terapi Insulin
Dokter akan meninjau kondisi Anda dan menentukan manakah obat atau terapi
yang tepat untuk Anda. Dokter mungkin akan memberikan satu jenis obat saja atau
memberikan kombinasi obat. Konsultasikan dengan dokter apa saja efek samping
obat dan apa yang harus dilakukan bila efek samping muncul. Salah satu efek
samping obat yang tersering adalah lemas akibat hipoglikemia (gula darah
rendah). Untuk pertolongan pertama, minumlah teh manis hangat kemudian segera
temui dokter.
Apa saja tes yang biasa dilakukan
untuk mendiagnosis diabetes melitus tipe 2?
Diabetes bisa didiagnosis dengan tes darah sebagai berikut:
- Tes
glukosa puasa
- Tes
glukosa random
- Tes
glukosa oral
- Tes
hemoglobin A1c
Jika Anda didiagnosis dengan diabetes tipe 2, Anda sebaiknya pergi ke
dokter setiap 3 bulan, sehingga Anda dapat:
- Memeriksa
kulit dan tulang pada telapak kaki dan kaki.
- Memeriksa
jika telapak kaki Anda mati rasa.
- Memeriksa
tekanan darah Anda.
- Memeriksa
bagian belakang mata Anda menggunakan alat dengan cahaya khusus.
- Menyelesaikan
tes A1C (setiap 6 bulan jika diabetes Anda terkontrol dengan baik)
Tes-tes dan pemeriksaan ini akan membantu Anda dan dokter Anda memantau
diabetes dan mencegah masalah yang diakibatkan oleh diabetes. Selain itu, Anda
sebaiknya melakukan pemeriksaan berikut setahun sekali :
- Memeriksa
tingkat kolesterol dan trigliserida.
- Melakukan
tes setahun sekali memastikan ginjal Anda bekerja dengan baik
(microalbumin dan serum kreatinin).
- Pergi
ke dokter gigi setiap 6 bulan untuk membersihkan dan pemeriksaan secara
keseluruhan. Pastikan dokter gigi anda dan ahli kesehatan Anda tahu bahwa
Anda memiliki diabetes.
Apa saja perubahan gaya hidup untuk
mengatasi kencing manis (diabetes mellitus tipe 2)?
Diabetes tipe 2 adalah kondisi yang bisa dirawat dan dijaga dengan
melakukan perubahan gaya hidup. Pengobatan rumah dapat membantu Anda mengatasi
diabetes tipe 2, antara lain seperti:
- Jaga
tingkat gula darah Anda normal dengan target gula darah puasa (GDP)
<100 mg/dL dan gula darah 2 jam setelah makan (post prandial) <140
mg/dL.
- Olahraga
teratur dan diet sehat khusus diabetes
- Coba
untuk memiliki berat badan normal dengan target indeks massa tubuh
18,5–<23
- Makan
makanan diet sehat: makanan berserat,
sayur, buah, rendah gula, rendah lemak, dan makanan dengan tepung putih.
- Pergi
ke dokter mata setiap tahun dan dokter gigi setahun dua kali
- Hubungi
dokter Anda jika Anda tidak dapat makan atau minum karena muntah
- Hubungi
dokter Anda jika Anda merasa lemas setelah minum obat pengontrol gula
darah
- Hubungi
dokter Anda jika tingkat gula darah Anda mendadak tidak normal
- Jangan
merokok
Selain itu, perawatan kaki sangat penting pada penderita diabetes karena
salah satu komplikasi yang sering terjadi adalah kaki yang baal atau mati rasa
sehingga sering kali penderita diabetes tidak menyadari adanya luka pada kaki.
Luka pada penderita diabetes perlu perhatian dan penanganan khusus dan bila
tidak segera ditangani dapat menyebabkan infeksi yang sering kali berujung pada
amputasi, bahkan kematian.
Perawatan kaki yang dapat Anda lakukan secara mandiri
adalah sebagai berikut:
- Selalu
mengenakan alas kaki, termasuk di pasir dan di air
- Memeriksa
kaki setiap hari secara rutin, misalnya setiap sebelum tidur, untuk
melihat apakah ada kulit terkelupas, kemerahan, atau luka
- Periksa
alas kaki sebelum memakai. Apakah ada kerikil atau benda lain yang dapat
menimbulkan luka.
- Potong
kuku secara teratur
- Menjaga
kaki tetap bersih dan tidak basah. Bila kulit kering, gunakan pelembab.
- Sepatu
tidak boleh terlalu sempit atau longgar. Jangan gunakan sepatu hak tinggi.
- Bila
ada kalus (kapalan) atau mata ikan, tipiskan secara teratur.
- Jangan
gunakan bantal atau botol berisi air panas atau batu untuk kaki. Kaki yang
baal tidak bisa merasakan panas atau sakit sehingga bila terjadi luka
bakar atau luka gores, kemungkinan besar Anda tidak menyadarinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar