TEKS BERJALAN

^WELCOME TO MY BLOG EVERYONE^

Kamis, 07 Maret 2019

PENYAKIT DIABETES YANG HARUS KAMU KETAHUI









KESEHATAN PENYAKIT DIABETES

Definisi
Apa itu diabetes melitus tipe 2?
Diabetes melitus adalah kondisi di mana terdapat tingkat kadar gula (glukosa) yang tinggi dalam darah. Ini juga sering disebut sebagai penyakit kencing manis.
Terdapat 3 jenis diabetes: diabetes tipe 1,diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional. Diabetes tipe 2 adalah kondisi penyakit yang berlangsung lama (kronis). Dalam diabetes tipe 2, tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik, hormon khusus yang diproduksi oleh sel beta dalam pankreas.
Insulin sangat penting karena mengontrol jumlah gula (glukosa) yang didapat
sel-sel tubuh dari darah. Orang-orang yang menderita diabetes memiliki kadar gula yang banyak dalam darah, tetapi tidak cukup untuk sel tubuh. Kondisi ini menyebabkan komplikasi berat pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, sistem saraf, gusi dan gigi.
Seberapa umumkah diabetes melitus tipe 2?
Diabetes tipe 2 adalah jenis yang paling umum dari diabetes. Sebanyak 95% kasus diabetes adalah diabetes melitus tipe 2. Secara umum, diabetes dapat menyerang pada semua orang di segala umur, termasuk anak-anak. Namun, diabetes tipe 2 biasanya terjadi pada umur dewasa dan lanjut usia. Selain itu, orang-orang yang obesitas dan jarang bergerak memiliki risiko lebih tinggi menderita diabetes tipe 2.
Tanda-tanda & gejala
Apa saja ciri-ciri dan gejala diabetes melitus tipe 2?
Apa saja tanda-tanda dan gejala dari diabetes tipe 2?
Diabetes tipe 2 adalah kondisi yang memiliki gejala cukup signifikan. Mereka yang memiliki diabetes melitus tipe 2 sering tidak mengalami gejala apapun pada masa awal. Mereka bahkan dapat tidak menyadari gejalanya selama beberapa tahun.
  1. Rasa lapar meningkat
  2. Rasa haus meningkat
  3. Buang air kecil yang sering, khususnya malam hari
  4. Luka yang lambat pulih atau sering infeksi
  5. Pandangan buram
  6. Lelah
  7. Rasa sakit atau mati rasa pada kaki dan tangan
  8. Kesemutan
  9. Gatal
  10. Gatal pada kemaluan (wanita)
  11. Disfungsi ereksi (pria)
Terdapat beberapa kemungkinan tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang suatu gejala, silakan hubungi dokter Anda.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala dari yang disebutkan di atas atau memiliki pertanyaan, silakan hubungi dokter Anda. Tubuh setiap orang bereaksi berbeda-beda. Berdiskusilah dengan dokter Anda untuk menentukan yang terbaik bagi keadaan Anda.
Penyebab
Apa penyebab diabetes melitus tipe 2?
Diabetes tipe 2 adalah kondisi yang bisa disebabkan karena beberapa hal tertentu. Ketika Anda memiliki diabetes tipe 2, lemak Anda, hati, dan sel-sel otot tidak merespon insulin dengan benar. Hal ini disebut resistensi insulin (kekebalan terhadap insulin). Hasilnya, sel tidak bisa menerima gula darah untuk kemudian diolah menjadi energi.
Saat gula tidak dapat memasuki sel-sel, kadar gula dalam darah meningkat tinggi. Hal ini disebut hiperglikemia.
Penyebab pertahanan insulin termasuk:
·         Kelebihan berat badan atau obesitas: Peningkatan lemak membuat tubuh mengalami resistensi insulin sehingga kesulitan menggunakan insulin dengan benar.
·         Keturunan atau bila keluarga memiliki riwayat medis diabetes juga dapat memengaruhi. Faktor genetik juga merupakan faktor-faktor yang menyebabkan diabetes tipe 2.
Faktor-faktor risiko
Siapa yang berisiko terkena diabetes melitus tipe 2?
Diabetes tipe 2 adalah kondisi yang sepenuhnya belum dipahami para ahli. Pasalnya, sebagian orang mengalami peningkatan risiko diabetes tipe 2 dan sebagian lagi tidak. Bagaimanapun, ada beberapa hal yang jelas meningkatkan faktor risiko diabetes tipe 2, seperti:
  1. Berat badan. Memiliki kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2. Semakin tebal jaringan lemak, sel-sel semakin kebal terhadapinsulin. Tetapi tidak hanya orang yang kelebihan berat badan saja yang memiliki risiko diabetes tipe 2.
  2. Distribusi lemak. Jika tubuh Anda menyimpan lemak pada bagian perut, risiko Anda lebih besar mengalami diabetes tipe 2 dibanding jika tubuh Anda menyimpan lemak di bagian lain, seperti pinggul dan paha.
  3. Gaya hidup tidak aktif. Semakin Anda pasif, semakin besar risiko Anda mengalami diabetes tipe 2. Aktivitas fisik membantu Anda mengontrol berat badan, menggunakan glukosa sebagai energi, dan membuat sel-sel Anda semakin sensitif terhadap insulin.
  4. Riwayat medis keluarga. Risiko mengalami diabetes tipe 2 semakin besar jika orangtua atau saudara kandung Anda memiliki diabetes tipe 2.
  5. Ras. Walaupun masih belum jelas mengapa, kebanyakan orang dari suatu ras – termasuk ras hitam, hispanik, Indian Amerika dan Asia-Amerika – lebih cenderung memiliki risiko terhadap diabetes tipe 2 dibanding ras kulit putih.
  6. Umur. Risiko dari diabetes tipe 2 meningkat seiring Anda bertambah umur, khususnya setelah umur 45 tahun. Hal ini mungkin karena orang-orang di usia ini cenderung kurang bergerak, kehilangan massa otot, dan menambah berat badan seiring bertambahnya umur. Selain itu, proses penuaan juga mengakibatkan penurunan fungsi sel beta pankreas sebagai penghasil insulin. Namun, diabetes tipe 2 juga meningkat secara dramatis pada remaja, dan masa awal dewasa.
  7. PrediabetesPrediabetes adalah kondisi di mana kadar gula darah Anda lebih tinggi dari kadar normal, tapi tidak cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes. Jika tidak diatasi, prediabetes dapat berlanjut menjadi diabetes tipe 2.
  8. Diabetes kehamilan. Jika Anda mengalami diabetes saat hamil, risiko Anda mengalami diabetes tipe 2 meningkat. Jika Anda melahirkan bayi yang beratnya lebih dari 4 kilogram, bayi Anda juga berisiko mengalami diabetes tipe 2 di masa dewasanya.
  9. Sindrom Ovarium Polikistik. Untuk wanita yang mengalami sindrom ini – yang merupakan ketidakteraturan periode menstruasi, pertumbuhan rambut yang berlebihan, dan obesitas – risiko diabetes akan meningkat.
Obat & Pengobatan
Apa saja obat diabetes melitus tipe 2 yang sering digunakan?
Diabetes tipe 2 adalah kondisi yang tidak bisa disembuhkan, namun bisa dikontrol. Sekali Anda didiagnosis, Anda bisa mempelajari apa saja yang harus Anda lakukan agar tetap sehat. Hanya membutuhkan beberapa perubahan dan komitmen untuk menjalani gaya hidup yang lebih sehat. Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk merawat kondisi diabetes yang Anda miliki:
1. Diet Sehat
Meskipun penderita diabetes memiliki glukosa darah yang tinggi, bukan berarti dengan berpuasa (dengan tujuan mengurangi asupan glukosa) akan menyelesaikan masalah. Jika Anda terdiagnosis mengalami diabetes, Anda perlu menjalani dietsehat yang akan membantu mengontrol tingkat glukosa Anda. Ahli diet dapat membantu Anda dalam menyusun diet. Bila Anda ingin menjalani puasa, Anda harus mengonsultasikan hal ini terlebih dahulu dengan Dokter.
2. Olahraga
Anda sebaiknya melakukan olahraga secara teratur (3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit) dan hidup dengan aktif karena dengan bergerak dapat mengontrol tingkat gula darah. Dengan tambahan, Anda juga harus menjaga kaki terutama bila terasa baal, kesemutan, mati rasa, serta terdapat luka, dan periksa mata Anda secara teratur untuk mencegah komplikasi di masa mendatang.
3. Obat Pengontrol Gula Darah dan Terapi Insulin
Dokter akan meninjau kondisi Anda dan menentukan manakah obat atau terapi yang tepat untuk Anda. Dokter mungkin akan memberikan satu jenis obat saja atau memberikan kombinasi obat. Konsultasikan dengan dokter apa saja efek samping obat dan apa yang harus dilakukan bila efek samping muncul. Salah satu efek samping obat yang tersering adalah lemas akibat hipoglikemia (gula darah rendah). Untuk pertolongan pertama, minumlah teh manis hangat kemudian segera temui dokter.
Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk mendiagnosis diabetes melitus tipe 2?
Diabetes bisa didiagnosis dengan tes darah sebagai berikut:
  1. Tes glukosa puasa
  2. Tes glukosa random
  3. Tes glukosa oral
  4. Tes hemoglobin A1c
Jika Anda didiagnosis dengan diabetes tipe 2, Anda sebaiknya pergi ke dokter setiap 3 bulan, sehingga Anda dapat:
  1. Memeriksa kulit dan tulang pada telapak kaki dan kaki.
  2. Memeriksa jika telapak kaki Anda mati rasa.
  3. Memeriksa tekanan darah Anda.
  4. Memeriksa bagian belakang mata Anda menggunakan alat dengan cahaya khusus.
  5. Menyelesaikan tes A1C (setiap 6 bulan jika diabetes Anda terkontrol dengan baik)
Tes-tes dan pemeriksaan ini akan membantu Anda dan dokter Anda memantau diabetes dan mencegah masalah yang diakibatkan oleh diabetes. Selain itu, Anda sebaiknya melakukan pemeriksaan berikut setahun sekali :
  1. Memeriksa tingkat kolesterol dan trigliserida.
  2. Melakukan tes setahun sekali memastikan ginjal Anda bekerja dengan baik (microalbumin dan serum kreatinin).
  3. Pergi ke dokter gigi setiap 6 bulan untuk membersihkan dan pemeriksaan secara keseluruhan. Pastikan dokter gigi anda dan ahli kesehatan Anda tahu bahwa Anda memiliki diabetes.
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup untuk mengatasi kencing manis (diabetes mellitus tipe 2)?

Diabetes tipe 2 adalah kondisi yang bisa dirawat dan dijaga dengan melakukan perubahan gaya hidup. Pengobatan rumah dapat membantu Anda mengatasi diabetes tipe 2, antara lain seperti:
  1. Jaga tingkat gula darah Anda normal dengan target gula darah puasa (GDP) <100 mg/dL dan gula darah 2 jam setelah makan (post prandial) <140 mg/dL.
  2. Olahraga teratur dan diet sehat khusus diabetes
  3. Coba untuk memiliki berat badan normal dengan target indeks massa tubuh 18,5–<23
  4. Makan makanan diet sehat: makanan berserat, sayur, buah, rendah gula, rendah lemak, dan makanan dengan tepung putih.
  5. Pergi ke dokter mata setiap tahun dan dokter gigi setahun dua kali
  6. Hubungi dokter Anda jika Anda tidak dapat makan atau minum karena muntah
  7. Hubungi dokter Anda jika Anda merasa lemas setelah minum obat pengontrol gula darah
  8. Hubungi dokter Anda jika tingkat gula darah Anda mendadak tidak normal
  9. Jangan merokok
Selain itu, perawatan kaki sangat penting pada penderita diabetes karena salah satu komplikasi yang sering terjadi adalah kaki yang baal atau mati rasa sehingga sering kali penderita diabetes tidak menyadari adanya luka pada kaki. Luka pada penderita diabetes perlu perhatian dan penanganan khusus dan bila tidak segera ditangani dapat menyebabkan infeksi yang sering kali berujung pada amputasi, bahkan kematian.
Perawatan kaki yang dapat Anda lakukan secara mandiri adalah sebagai berikut:
  1. Selalu mengenakan alas kaki, termasuk di pasir dan di air
  2. Memeriksa kaki setiap hari secara rutin, misalnya setiap sebelum tidur, untuk melihat apakah ada kulit terkelupas, kemerahan, atau luka
  3. Periksa alas kaki sebelum memakai. Apakah ada kerikil atau benda lain yang dapat menimbulkan luka.
  4. Potong kuku secara teratur
  5. Menjaga kaki tetap bersih dan tidak basah. Bila kulit kering, gunakan pelembab.
  6. Sepatu tidak boleh terlalu sempit atau longgar. Jangan gunakan sepatu hak tinggi.
  7. Bila ada kalus (kapalan) atau mata ikan, tipiskan secara teratur.
  8. Jangan gunakan bantal atau botol berisi air panas atau batu untuk kaki. Kaki yang baal tidak bisa merasakan panas atau sakit sehingga bila terjadi luka bakar atau luka gores, kemungkinan besar Anda tidak menyadarinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar